Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) tidak hanya berperan dalam meletakkan dasar negara, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menghadapi Agresi Militer Belanda dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Di masa perjuangan fisik yang penuh tantangan, KNIP menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitasnya, bertransformasi dari badan legislatif awal menjadi motor penggerak diplomasi dan mobilisasi rakyat. Perannya sangat krusial dalam menjaga eksistensi negara di tengah ancaman agresi.
Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia terus dihadapkan pada upaya Belanda untuk kembali berkuasa. Agresi Militer Belanda I dan II menjadi ujian berat bagi bangsa Indonesia. Dalam situasi genting ini, KNIP mengambil inisiatif penting di berbagai bidang. Salah satu peran signifikan KNIP adalah dalam bidang diplomasi. Melalui Badan Pekerja KNIP (BP-KNIP), berbagai resolusi dan pernyataan dikeluarkan untuk menggalang dukungan internasional dan mengecam tindakan agresi Belanda di forum-forum internasional. Diplomasi yang aktif ini berhasil menyuarakan perjuangan Indonesia di mata dunia dan memberikan tekanan politik kepada Belanda.
Selain diplomasi, KNIP juga berperan penting dalam mobilisasi dan konsolidasi kekuatan rakyat. Anggota KNIP yang tersebar di berbagai daerah aktif dalam memberikan semangat perjuangan, mengorganisir perlawanan lokal, dan membangun kesadaran nasional untuk mempertahankan kemerdekaan. Mereka menjadi penghubung antara pemerintah pusat dan rakyat di daerah, memastikan bahwa semangat perlawanan terus berkobar di seluruh penjuru Indonesia.
KNIP juga menjadi wadah untuk merumuskan kebijakan-kebijakan strategis dalam menghadapi agresi. Sidang-sidang pleno KNIP menjadi forum untuk membahas langkah-langkah yang perlu diambil pemerintah dalam menghadapi serangan Belanda, baik dari segi militer maupun politik. Dukungan KNIP terhadap pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan upaya-upaya mempertahankan wilayah Republik menunjukkan komitmen badan ini dalam perjuangan fisik.
Lebih lanjut, KNIP turut berperan dalam menjaga legitimasi pemerintahan Republik Indonesia di mata rakyat dan dunia internasional. Keberadaan KNIP sebagai representasi rakyat memberikan legitimasi politik bagi perjuangan kemerdekaan. Resolusi-resolusi yang dikeluarkan KNIP memperkuat posisi Indonesia sebagai negara berdaulat yang berhak untuk menentukan nasibnya sendiri.
Peran KNIP dalam menghadapi Agresi Militer Belanda menunjukkan bahwa badan ini tidak hanya fokus pada pembangunan fondasi negara secara teoritis, tetapi juga aktif terlibat dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan secara fisik.